Negriku sekaramg menangis
Negriku sekarang menjerit
Melihat rakyatnya yang semakin tercekik
Negriku berteriak
Negriku memberontak
Melihat rakyatnya yang semakin terinjak-injak
Wahai para pemimpin negriku, dimana kesadarnmu?
Dimana perasaanmu melihat rakyatmu yang seperti itu?
Negeriku semakin marah atas kelakuanmu
Wahai peimpinku kenapa kau tak mendengar jeritan rakyatmu?
Jeritan rakyatmu yang sangat keras, karena tidak bisa makan meski hanya satu suap
Apakah kamu tuli atau pura-pura tuli?
Setiap hari para mahasiswa menyuarakan suaranya
Semuanya demi kepentingan rakyatmu
Apakah kamu tidak melihat berita, apakah kamu tidak pernah membaca koran?
Wahai pemimpiku, Apakah kamu sadar sebenarnya siapa dirimu?
Setiap hari aku membayarmu untuk mensejahterakan rakyatmu
Tetapi apa yang kamu lakukan terhadap ku, terhadap rakyatmu?
Rakyatmu semakin terhimpit oleh tingginya harga minyak dinegri mu
Wahai pemimpinku apakah kamu sadar apa yang telah kau lakukan sehingga rakyatmu semakin menangis?
Kamu berdalih dengan mengatakan bahwa minyak dunia harganya telah melonjak.
Negriku pemilik minyak, negriku memiliki sumber minyak
Negriku kaya, negriku sangat kaya
Tetapi kenapa pemimpinku tidak bisa memanfaatkan negri ini?
Original Created By :
welcome
Kamis, 13 Mei 2010
Pemimpinku Tuli atau Pura-pura Tuli?
Diposting oleh nieayuLabel: Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar